Seorang anak bertanya kepada ibunya : “Mak, mengapa kita miskin ?”
Ibu anak itu berkata : "Hidup ini seperti jalan-jalan di dalam Supermarket, nak...,
Siapa yang membawa tiga coklat, ia akan membayar 3 coklat. Siapa yang hanya dapat satu coklat, ia membayar satu coklat, kita orang miskin tidak kebagian coklat itu nak. Sebab itu di pintu kasir kita tidak diperiksa."
"Orang miskin nanti, akan cepat pemeriksaannya di hari kiamat Sedangkan orang kaya, akan lambat pemeriksaannya", lanjut Mak nya.
“Iya mak” kata anak itu, “Aku percaya”. “Tetapi kalau kita miskin, aku kan tidak bisa sekolah sampai perguruan tinggi.”
Berlinang air mata ibu itu mendengar keluh anaknya. Ia palingkan wajahnya dan bertanya di dalam hati: Mengapa ya, kita dilahirkan sebagai orang miskin ?
Lalu Si Ibu berkata : “Itu rahasia Tuhanmu nak...., kamu boleh berusaha dan berdo’a untuk merubahnya.”
“Tetapi ingatlah”.
Dan apabila kami beri nikmat kepada manusia Ia berpaling, ia jauhkan dirinya
Dan apabila kejahatan mengenai dia, adalah ia orang yang sangat putus asa.
(Al-Quran, surat Al-Isra’, ke 17 ayat 83)
Lalu si emak melanjutkan: "dan jika kelak kamu menjadi orang yang sukses, ingatlah akan ayat ini :
"Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku". sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui."(Al-Quran, surat Az-Zumar, ke 39 ayat 49)
“Jadi apa rahasia kehidupan ini mak... ?” Tanya anak itu kepada ibunya.
Kata ibunya : “Rahasia Kehidupan yang pertama : Kita harus selalu bersyukur. Tidak membuang waktu. Kerjakan pekerjaan lain setelah selesai satu pekerjaan. Tidak ada istilah bersantai dalam hidup ini. Mereka yang bergerak, merekalah yang maju ke muka.”
berusaha, berdoa kemudian bersyukur... itu pelajaran yang aku peroleh dari tulisan di atas. Semoga, kita tidak tergolong orang yang putus asa atas kuasa Allah (ketika kita diberi kesusahan), dan semoga kita tergolong orang yang bersyukur ketika kita diberi nikmat. Amin.
Postingan bagus La, Singkat tapi ngena ke aku kayaknya, hehehe
lagi-lagi subhanallah terucap setiap kali silaturrahim ke rumah Ning Ella,
sebuah dialog yang patut dijadikan sebagai siraman yang sejuk atas segala keinginan berlebih akan hubuddunya
salut juga nh buat si emak yg bijaksana, yg memberikan pemahaman agama sejak dini pada anaknya lewat suatu wacana.
Tengkyu mbak ella...
renungan yg bagus.
menrik untuk direnungkan.
ohya, terimakasih atas komentarnya. sudah saya tanggapi lho. Blognya juga sudah saya follow. semoga berkenan :)
Bisa jadi nanti di hari kiamat orang miskin akan berkata, untung kita miskin soalnya betapa sengsaranya orang kaya yang dihisab pada hari itu.
Ini menjawab galauku di post blogku kemaren. makasi ya mbak.:)
tidak boleh bersantai, cuma istirahat saja setelah mengerjakan satu pekerjaan tetap boleh kan?
Cokelat....?!! :-) analogi yang bagus, Thumb!
saya gag akan lupa dengan kata2 ini-> harus selalu bersyukur. Tidak membuang waktu. Kerjakan pekerjaan lain setelah selesai satu pekerjaan. Tidak ada istilah bersantai dalam hidup ini. Mereka yang bergerak, merekalah yang maju ke muka