Pupus sudah harapan wanita Arab Saudi untuk bisa bekerja di luar rumah sebagai kasir. Pada hari Senin Dewan Ulama Arab Saudi mengeluarkan fatwa yang mengatakan bahwa perempuan tidak diperbolehkan untuk bekerja sebagai kasir di supermarket.
"Perempuan tidak harus bekerja di tempat mereka juga harus melayani laki-laki. Wanita harus mencari pekerjaan yang tidak membuat mereka menjadi tertarik atau menarik laki-laki," kata fatwa yang dikeluarkan oleh Komite Kerja Ilmiah dan Ifta lembaga itu. Komite ini beroperasi di bawah Dewan Pakar Senior, yang bertanggung jawab untuk masalah Islam di kerajaan itu.
"Perempuan tidak harus bekerja di tempat mereka juga harus melayani laki-laki. Wanita harus mencari pekerjaan yang tidak membuat mereka menjadi tertarik atau menarik laki-laki," kata fatwa yang dikeluarkan oleh Komite Kerja Ilmiah dan Ifta lembaga itu. Komite ini beroperasi di bawah Dewan Pakar Senior, yang bertanggung jawab untuk masalah Islam di kerajaan itu.
Putusan didukung oleh Grand Mufti Abdul Aziz Al-Sheikh muncul untuk menanggapi permintaan pada Dewan agar wanita bisa bekerja sebagai kasir. Departemen Tenaga Kerja pada bulan Agustus memberikan izin pada supermarket di kota Jeddah untuk mempekerjakan kasir perempuan, hal yang memicu kontroversi yang luas dalam kerajaan.
Sekelompok orang menyerukan boikot atas jaringan supermarket yang mempekerjakan perempuan sebagai kasir karena, katanya, itu adalah pelanggaran hukum Islam.
Sumber : Republika.co.id
Tanggapan saya :
Terlepas dari paham umum yang mengatakan bahwa di Saudi Arabia adalah dominan oleh Wahabi, namun jika kita kembalikan lagi ke syariat islam, memang begitulah adanya. Dan keberkahan serta kemakmuran suatu negeri berhubungan erat dengan seberapa jauh mreka mematuhi syariat-syariat Allah. Maka tidak heran jika Arab Saudi merupakan negeri yang penuh berkah, negeri yang makmur, yang jauh dari bencana-bencana sebagaimana kebalikannya dengan negeri kita yang mayoritas muslim tapi masih jauh pemahamannya tentang keislaman.
hampir semua pekerja di toko dan swalayan di sana memang laki-laki, banyak juga yang berasal dari Indonesia
di sini justru kebalikannya, justru kasir kebanyakkan adalah perempuan dengan penampilan yang sedemikian rupa untuk menarik pelanggan.
maka jangan heran kalau banyak kemaksiatan merajalela
begitulah adanya, seharusnya wanita jangan dijadikan komoditi, tapi dilindungi dan di hormati,
alhamdulillah
semakin terjaga wanita dari kerusakan