Jumat, 15 Oktober 2010

Cinta dan Romantisme

Tanpa sadar seringkali kita salah mengartikan antara cinta dengan fikiran-fikiran romantis. Jika kita melihat iklan-iklan yang selalu dipertontonkan,  serta sinetron-sinetron yang bertemakan cinta, sekan-akan memberikan persepsi  bahwa cinta adalah romantisme belaka, dan penggambaran ini sangat terlihat sebagaimana ketika dua sejoli yang tampan dan cantik, saling berbagi kasih sehingga semuanya tampak begitu sempurna. Hampir setiap saat kita selalu di husung dengan fikiran-fikiran keindahan dan romantisme sebagai bentuk dari cinta. Iklan di televisi yang selalu menampilkan cinta dalam bentuk seikat mawar, atau sekotak coklat serta syair-syair cinta yang diperdendangkan membentuk imajinasi kita tentang cinta yang begitu indah bagaikan istana di atas awan.

Kita begitu menyukai suatu hal yang berbau romantisme, seakan-akan cinta adalah hanyalah sebuah bentuk romantisme belaka, dari seikat mawar, sebuah cincin berlian, ataupun pasangan tajir yang bisa memenuhi segala keinginan kita. Apakah ini sebuah cinta, apakah cinta identik dengan apa yang bisa kita dapat dari orang yang kita cinta ? pernahkah dalam hati kita untuk terbersit mencintai seutuhnya bukannya hanya kelebihannya tapi juga  kekurangannya.

Mencintai bukan fikiran romantisme, mencintai adalah menerima apa adanya bukan menuntut kesempurnaan. Mencintai adalah satu paket, kita tidak mungkin mencintai wajah imutnya tapi tidak suka akan sifat childishnya, kita tidak mungkin mencintai dada bidangnya tapi membenci kebiasaannya yang suka duduk nongkrong bersama teman segenk-nya, ataupun mungkin kita mencintai seorang aktifis tapi kita membenci apabila dia seringkali lebih banyak waktu untuk kepentingan organisasinya. Mencintai bukan mengharapkan sesuatu yang lebih dari orang yang kita cintai. Mencintai adalah tanpa syarat, ikhlas menerima akan kelebihan dan kekurangannya. Mencintai berarti menerima segala konsekuensi apabila kita bersamanya.

Yah....fikiran-fikiran romantis akan pasangan kitalah yang akhirnya membuat kita terpuruk dan hilang perasaan cinta  kita padanya begitu mengetahui kenyataan yang sebenarnya. Kita tidak pernah mencintai dia apa adanya, namun  apa yang kita cintai adalah imajinasi kita serta impian-impian indah kita tentang dia.
 
Cinta bukan di awang-awang, cinta bukan impian akan keindahan, cinta berpijak dibumi, cinta adalah realita, bukan imajinasi yang kita bentuk sendiri, cinta  tidak hanya menerima kelebihannya, tapi memaklumi akan segala kekurangannya, serta segala konsekuensi apabila kita memilihnya.
Jika kau ingin mencintai maka buanglah segala fikiran romantis dan keindahan tentang pasangan kita, lihatlah dia apa adanya, karena dia dicipta bukan untuk dituntut kesempurnaannya, namun dia dicipta untuk  kita  agar kita menerimanya, untuk dapat saling melengkapi sehingga semuanya akan menjadi sempurna.
Anda sedang membaca Artikel tentang Cinta dan Romantisme ndan anda bisa menemukan Artikel Cinta dan Romantisme ini dengan URL http://laylawaty.blogspot.com/2010/10/cinta-dan-romantisme.html, Anda boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste nya jika Artikel Cinta dan Romantisme ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, Namun jangan lupa untuk meletakkan Link Cinta dan Romantisme sebagai Sumbernya.

3 komentar:

  • Soe86 says:
    15 Oktober 2010 pukul 23.26

    Sangat jarang orang yang mencintai seperti dalam pesan tulisan ini. Bagaimanapun, mencintai sesuatu untuk mengharap sesuatu. Namun, jika dipahami dengan baik, justru cinta yang sesungguhnya adalah ketulusan memberi dan menerima. Ada pun persoalan romantisme akan tercipta jika ketulusan itu sudah terbangun.

    Aku sendiri mungkin belum bisa mewujudkan cinta yang sesungguhnya itu.

  • Ella says:
    16 Oktober 2010 pukul 07.25

    pesan yang ada dalam tulisan di atas bahwa seringkali kekecewaan seseorang pada pasangannya berawal dari impian-impian seseorang akan pasangan yang sempurna, padahal yang namanya manusia itu ya..nggak ada yang sempurna.

  • Ella says:
    16 Oktober 2010 pukul 07.55

    oh..ya..ada sedikit tambahan lagi nih ..sob, sebelum memutuskan untuk memilih pasangan maka biar nantinya nggak terlau kecewa maka sangat penting untuk memberikan penilaian pd si dia nya dengan obyektif bukan dg perasaan cinta dan romantisme semata.

Posting Komentar