Ada banyak hal yang memotivasi seseorang untuk menulis. Ada yang karena hobi, ada juga yang karena tuntutan misalnya untuk menyelesaikan tugas -tugas sekolah ataupun kuliah.
Sebelum bicara lebih lanjut tentang motifasi menulis, ada beberapa motif yang mendasari seseorang untuk menulis. Motif-motif inilah yang menjadi dasar atau penggerak awal bagi setiap orang untuk melakukan suatu aktifitas dan inilah yang di sebut dengan motifasi.
Dalam buku yang berjudul Al-Quwwah Ar-Ruhiyah-nya Ustadz Faqih Syarif, ada beberapa motifasi yang menjadi penggerak awal seseorang untuk melakukan suatu aktifitas termasuk di dalamnya aktifitas menulis. Ada yang bergerak karena motivasi materi (al-Quwwah al-Madiyyah), ada yang bergerak karena motivasi emosi (al-quwwah al-Ma'nawiyah) dan ada juga yang bergerak karena motivasi spiritual (al-Quwwah al-Ruhiyah).Lalu sekarang pertanyaannya, apa yang menjadi motivasi kita dalam menulis. Karena yang menulis adalah kita, maka untuk mengetahui motivasi apa yang melandasi kita dalam menulis adalah dengan bertanya pada diri kita sendiri ; Kenapa kita harus menulis ?
Dari pertanyaan diatas pasti akan ada banyak jawaban yang bisa kita peroleh. Ada yang mengatakan bahwa saya menulis karena ingin mengekspresikan diri, ada yang karena hobi, ada yang karena supaya mendapatkan uang, atau mungkin prestise dan penghargaan.
Wajar-wajar saja kalau kita mendapat jawaban yang bermacam-macam seperti tersebut diatas, namun marilah kita lebih memperhatikan lagi secara jeli bahwa menulis banyak memberikan manfaat bagi kita, sehingga kita dapat menentukan apa yang menjadi motifasi kita dalam menulis, bukankah setiap amal perbuatan tergantung dari niatnya (motifasinya).
Adapun manfaat dari menulis dapat saya terangkan secara singkat pada paragraf berikut ini :
1. Menulis adalah Mengikat Ilmu
Menulis sangat berguna untuk mengikat ilmu. Dalam hal ini Sayyidina Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa Ilmu itu bagaikan binatang buruan dan tulisanlah yang menjadi tali pengikatnya. Maka ikatlah ilmu dengan menuliskannya. Karena hanya orang bodohlah yang mendapatkan binatang buruan lantas ia membiarkannya bebas berkeliaran.
Kata-kata tersebut mengambarkan bagaimana pentingnya menulis bagi perkembangan keilmuan.
Dengan dituliskannya ilmu, akan meminimalisir hilangnya ilmu, sehingga manusia secara turun temurun terus dapat memperoleh manfaat dari suatu ilmu dengan kita menuliskannya.
2. Menulis adalah berbagi
Selain itu menulis adalah membagikan, ketika kita menulis dan mempublikasikannya ke orang banyak, maka secara sadar atau tidak kita telah berbagi, baik itu membagikan informasi, pengalaman, ilmu, pendapat atau argumentasi dll.
Dan kalau kita senang berbagi ilmu, bukan berarti bahwa ilmu kita akan menjadi habis, namun justru sebaliknya barangsiapa yang memberi (berbagi) maka dia akan memperoleh balasan beberapa kali lipat banyaknya. Jadi kalau kita suka berbagi ilmu maka Insya Allah ilmu kita akan semakin bertambah.
Hal ini telah di jelaskan secara panjang lebar di dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqoroh ayat 261 yang artinya :
"Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. dan pada setiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang Ia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunianya lagi Maha Mengetahui."
3. Menulis adalah berdakwah bil Qolam
Kehidupan islam adalah kehidupan dakwah, lantas apa kaitannya dakwah dengan menulis. Jika kita suka membaca karya - karya besar ulama-ulama islam atau mungkin novel-novel yang bernafaskan islam, dengan membacanya kita akan memperoleh inspirasi agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Maka tidaklah heran jika menulis dapat dijadikan salah satu corong dakwah yang efektif.
Sebenarnya masih banyak sekali keuntungan yang kita dapat dari menulis, dan apa yang saya sebutkan diatas hanyalah garis besar saja dari apa yang bisa kita dapatkan dari menulis.
So...sobat tentukan apa motifasi menulismu, dan semoga ringkasan singkat diatas dapat menjadi sumber inspirasi dan nafas baru yang dapat memotifasi kita semua dalam menulis.
aku termotivasi menulis untuk mengikat ilmu, karena aku orangnnya pelupa. Makanya, blog yang pertama kubuat adalah "blogger step by step", jadi blog itu sebenarnya buka untuk orang lain, tapi untuk saya. Jika ada yang membaca kemudian mengaplikasikan, wah Alhamdulillah...
betul sob, diikat ilmunya biar nggak lari...hihihi..itu Kata Sayyidina Ali Bin Abi Thalib.
hahaha... Iya, guruku bilang harus rajin menulis, tapi pake pulpen dan buku catatan. Repot banget kayqnya. Hmmm untung ada blogger, jadi lebih asyik nulisnya
Oya, La, masukkan link downloadmu di forum, gratis untuk 20 member I. itu dibuat oleh Kang Fadel, dan aku dipercayakan sebagai Admin :)
oke deh..sob..segera menuju TKP