Jumat, 22 Oktober 2010

Budayakan Berkomentar Setelah Membaca

"Budayakan Berkomentar Setelah Membaca", tulisan yang sangat menggelitik yang saya dapat waktu blog walking ke Blog Tip Trik Blogger. Tulisan ini terletak tepat di atas kotak komentar blog tersebut. Kenapa hal ini menjadi perhatian saya, karena kata-katanya singkat, jelas dan cukup menohok (kalau boleh saya bilang), yah...benar sekali "Budayakan Berkomentar Setelah Membaca", kalimat tersebut bisa berarti dua makna, yang pertama agar setelah membaca postingan kita diharapkan untuk berkomentar, dan makna kedua bisa jadi berkomentarlah setelah membaca suatu posting, dan ini berkaitan dengan keterampilan  membaca seseorang.


Seringkali kita dapati suatu komentar yang hanya sekedar pujian atau tidak relevan dengan isi postingan. Bahkan ketika berkomentar pada suatu postingan artikel yang singkatpun, seringkali saya lihat tidak mewakili apa yang tertulis di sebuah postingan artikel....jadi ya mudahnya asal komentar saja, bahkan kurang bisa menangkap isi pesan yang disampaikan dalam sebuah artikel, terutamanya untuk artikel-artikel yang kalau kita baca mengharuskan kita untuk mengernyitkan dahi, bisa jadi alasannya karena nggak sempat baca seluruh postingan, karena terburu-buru untuk membalas seluruh komentar yang masuk di blognya.

Tidak semuanya sih...tapi ada juga beberapa yang seperti itu, hal ini  juga menunjukkan rendahnya minat baca  masyarakat di negara ini, dan menurut temuan UNDP, Indonesia hanya masuk peringkat 96 dalam minat baca, dan untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia hanya menempati urutan kedua dari yang terbawah, sungguh memprihatinkan.

Berbeda dengan Jepang yang masyarakatnya memiliki minat baca yang tinggi, sehingga hampir di setiap ada kesempatan atau waktu luang mereka pergunakan untuk membaca. Bahkan untuk menumbuhkan minat baca sejak dini di Jepang, para Ibu membiasakan anaknya untuk membaca selama 20 menit sebelum tidur. Sedangkan  masyarakat negeri kita, kebanyakan waktu luangnya lebih banyak digunakan untuk ngerumpi, atau nonton sinetron, atau mungkin Gosip-gosip selebritis (hiiii...).

Dan ternyata tingginya minat baca berpengaruh pada kemajuan dan perkembangan suatu bangsa. Islam juga sangat menganjurkan budaya membaca, bahkan surat pertama yang turun, Surat Al-Alaq memerintahkan manusia untuk membaca :
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.." (Al-Alaq 1-4)

Dan jika kita tilik kembali sejarah kejayaan islam, banyak sekali melahirkan ulama-ulama besar  seperti : Al-Ghozali, Ibnu Qoyyim Al Jauziyyah, Bukhori, Muslim, dan lain-lain yang telah menghasilkan beratus-ratus jilid buku yang memperkaya khasanah keilmuan, dan ini semua berawal dari budaya membaca.

So..kawan...tingkatkan minat baca,


Anda sedang membaca Artikel tentang Budayakan Berkomentar Setelah Membaca ndan anda bisa menemukan Artikel Budayakan Berkomentar Setelah Membaca ini dengan URL http://laylawaty.blogspot.com/2010/10/budayakan-berkomentar-setelah-membaca.html, Anda boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste nya jika Artikel Budayakan Berkomentar Setelah Membaca ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, Namun jangan lupa untuk meletakkan Link Budayakan Berkomentar Setelah Membaca sebagai Sumbernya.

5 komentar:

  • AbiFatih says:
    22 Oktober 2010 pukul 23.33

    Waduh,,, jadi grogi deh mau komen apa pas dapat teguran. hahaha

    Dalam dunia blogger (setelah mulai mengenal), ada kecenderungan untuk saling mengomentari postingan blogger lain, dan itu sudah menjadi semacam "kewajiban saling membalas".

    Saya sendiri biasa berkomentar "asal" dan menurutku ini wajar. Alasannya:
    1. Mungkin postingan yang "harus" dikomentari kurang menarik minat saya atau tidak sesuai dengan disiplin.
    2. Isi postingan tersebut memang "tidak memancing" saya untuk berkomentar.
    3. Tidak ada buku tamu yang disediakan untuk "asal celoteh"

    Postingan ini kembali menyadarkan saya akan pentingnya membaca dan memikirkan :)

  • om rame says:
    23 Oktober 2010 pukul 00.41

    degan membac maka akan jadi Lebih banyak tau sesuai dengan yang sudah tersurat dan tersirat pada kutipan di atas.

    tapi kiranya haL ini masih suLit untuk diterapkan untuk keutuhan dunia bLogging yang sebenarnya, haL itu karena banyaknya carut-marut bLogger2 yang tidak jeLas arah dan tujuan pada aktifitas bLogwaLking.

    saya pun sebenarnya suka terpancing untuk meLakukan postingan sejenis ini, sudah beberapa kaLi saya Lakukan. tapi yah namanya pengunjung berasaL dari berbagai macam cara dan gaya aktifitas bLogging, jadi kadang suka patah semangat daLam upaya2 peLurusan teknis komentar yang sesuai etika.

  • Ella says:
    23 Oktober 2010 pukul 11.48

    @Soe: nggak usah grogi kang..pede aja lagi, ntar malah nggak jadi koment.
    Kalau buat aku sih..coment2nya kang soe , mancaaap....(heheheh..)

    Betul...betul di dalam dunia blogging ada berbagai macam jenis postingan dari postingan yg serius, lucu, tutorial, atau sekedar info. Dan setiap org juga punya motifasi sendiri dalam ngeblog.

    Cuman yang perlu diperhatikan adalah etika dlm berkomentar jangan sampai melenceng dari isi postingan.

  • Ella says:
    23 Oktober 2010 pukul 14.17

    @Om rame: makasih sdh menyempatkan berkunjung, ya..begitulah dunia blogging, setiap bloger punya motifasi sendiri dalam ngeblog. tapi nggak usah patah semangat . keep blogging.

  • om rame says:
    24 Oktober 2010 pukul 01.32

    kaLau untuk mengkritisi entah sudah berapa banyak tuLisan2 yang saya terbitkan secara pedas dan nyata banyak pengunjung yang tiba2 insyaf, tetapi seteLah itu berLaLu yah akan kembaLi seperti semuLa Lagi. maLah sempat banyak yang nembak saya (meLaLui komentar a/n anonim) karena beLiau merasa tersinggung. sedangkan bagi yang sportif justru mereview karena sudah merasa tertohok teLah di ingatkan.
    mungkin karena sudah terLaLu banyak bLogwaLker yang suka Loncat sana-sini kaLi yah, jadi virusnya cepat menuLar kepada bLogger2 yang masih murni.

    yah, semua itu merupakan suatu pembeLajarn tersendiri bagi saya. paLing tidak dijadikan sebagai pengingat bagi diri sendiri, dan diharapkan dapat meLuruskan aktifitas bLogging yang seLama ini agak meLenceng dari tujuan pemanfaatan fasiLitas media komunikasi dan informasi dewasa ini.

    trims banyak yah Mbak, untuk supportnya. haL itu memiLiki efek psikoLogis tersendiri bagi saya.

Posting Komentar