Masjid  Agung di Djenné, Mali tidak hanya bangunan yang terbuat dari Bata  dengan bahan dasar lumpur terbesar di dunia, tetapi juga sebuah model  arsitektur ecofriendly dan berkelanjutan, menurut Infomrasi bahwa  bangunan ini dibangun pada tahun 1200 hingga 1300. 
Dan mengalami  kerusakan parah. kemudian masjid ini dibangun lagi oleh pemerintah  kolonial Prancis pada tahun 1906, gaya bangunan tersebut masih  mengadopsi gaya Afrika di wilayah tersebut. Bahkan, masjid dianggap oleh  banyak orang sebagai salah satu contoh terbaik dari gaya arsitektur,  contoh lain termasuk Agadez Masjid Agung di Nigeria dan Masjid Larabanga di Ghana.
Apa  itu sebenarnya batu Bata dari lumpur? yang juga disebut adobe (tidak  ada hubungannya perusahaan Adobe), merupakan bahan bangunan benar-benar  alami. dimana bahan bangunannya terbuat dari pasir, tanah liat, air dan  bahan perekat organik seperti jerami, tongkat atau bahkan pupuk kandang,  struktur yang dihasilkan dikenal sangat tahan lama dan kokoh.
Dinding Masjid Agung terbuat dari bata lumpur yang dijemur di sinar matahari (disebut ferey)
Lumpur yang dilapisi dengan plester lumpur yang halus rapih. Dinding  bangunan yang dihiasi dengan bundel kelapa sawit (Borassus aethiopum)  atau di sebut Toron dengan ukuran sekitar 60 cm (2 kaki) dari permukaan,  toron ini juga berfungsi sebagai "ready made" untuk perbaikan tahunan. 
Keramik  dipasang untuk menjaga agar air hujan dapat melewati bangunan dan  langsung keluar, dimana keramik ini di pasang di atas bangunan. Masjid  ini dibangun diatas fondasi berukuran  sekitar 75 m x 75 m dan berada pada ketinggian 3 meter di atas  permukaan tanah terdapat 6 set tangga, masing-masing dihiasi di  puncaknya. Masjid Agung di Djenné,  Mali Tahun 2010 (Umurnya sudah kira-kira 700- 800 Tahun, Jadi Sudah  Sangat terbukti Mengatasi Gangguan Seperti Hujan dan Air)
Setiap  tahun, masjid Djenné mendapat perawatan atau perbaikan dalam rangka  menyambut berbagai perayaan festival rakyat sebagai hiburan yang  luarbiasa, serta menyenangkan bagi masyarakat Djenné. Masjid Agung  Djenné adalah salah satu “Situs Warisan Dunia” yang ditetapkan oleh  UNESCO pada tahun 1988″, yang dapat dikunjungi setiap saat, tetapi tidak  dibolehkan memasuki bangunan, kecuali anda Muslim. Masjid Agung ini  telah ditutup untuk non-Muslim pada tahun 1996, akibat dari kerusuhan  dan penembakkan salah seorang official fotografi majalah Vogue Prancis  di dalam masjid. 
source: http://18nu.blogspot.com/2010/11/masjid-terbuat-dari-lumpur-yang.html


 
 

 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar