Kamis, 09 September 2010

Makna Kehidupan

Bicara tentang makna kehidupan, ada dua macam kehidupan yang kita pahami sebagai seorang muslim yakni kehidupan yang fana yang sekarang kita jalani serta kehidupan nanti yaitu kehidupan setelah kematian. Tentu saja yang terakhir hanya dipercayai oleh mereka yang beragama, yang percaya bahwa semua akan kembali kepada Allah Subhanahu Wata'ala. Dan bahwa dimana dan bagaimana kehidupan kita sesudah mati tergantung dari bagaimana kehidupan kita saat ini.



Lalu diantara dua kehidupan itu manakah yang lebih penting, tentu saja bagi mereka yang beragama kehidupan abadi sesudah kematian adalah yang lebih penting.
Rasulullah bersabda, Hidup ini ibarat jembatan menuju ke kehidupan sesudahnya maka janganlah kalian membangun istana di atasnya. Nanti kalian lupa akan tujuan akhirnya. Sabda Rasulullah ini untuk mengingatkan kita untuk tidak terbuai oleh hiasan-hiasan dunia sehingga lupa akan tujuan kita yang sebenarnya yaitu Kampung Akhirat yang kekal dan abadi.

Namun di lain kesempatan saya juga teringat akan Sabda Rasulullah : Janganlah kalian menjadi miskin karena kemiskinan itu dekat kepada kekufuran.
Tentu saja makna miskin di sini sangat relatif, bisa dimaksudkan miskin iman ataupun bisa juga miskin sehingga tidak bisa hidup dengan layak.

Tapi pada kesempatan kali ini, kita sepakat untuk membicarakan miskin dalam arti tidak memiliki kehidupan yang layak sehingga iman mereka tergadai oleh sebungkus mie instan misalnya.

Bagi saya kedua sabda Rasulullah tersebut mengisyaratkan adanya keseimbangan diantara dua kehidupan. Betul bahwa akhirat adalah tujuan kita, namun dalam mencapai tujuan tersebut dalam kehidupan kita di dunia ini, kita masih terganjal oleh kemiskinan, kebodoahan dan ketidakadilan.

Lalu bagaimana mencari keseimbangan itu ?
Dulu kita disuruh bekerja keras maka sekarang kita di tuntut untuk bekerja keras dan bekerja cerdas.
Dulu bekerja sendiri-sendiri sekarang bekerja sama, ibarat sapu lidi kalau satu batang mungkin tidak ada gunanya tapi kalau satu ikat sapu lidi, maka halaman rumahpun jadi bersih.

Berdoa dan bekerja itulah semboyan hidup kita, berdoa dalam artian ibadah, yang dibarengi oleh kerja kita yang merupakan manifestasi dari ibadah-ibadah kita untuk mengangkat kita dari lubang kemiskinan, kebodohan dan ketidakadilan diantara sesama, Insya Allah ini akan menjadi nilai keimanan kita di hadapan Allah SWT, sebagai bekal kita di kehidupan akhirat yang kekal dan abadi.

Dan di kesempatan ini, di tengah malam pada malam yang penuh suka cita menyambut datangnya Hari Kemenangan, di tengah alunan merdu suara Takbir yang berkumandang dari masjid-masjid di sekitar, dengan tulus saya mengucapkan ke seluruh kaum muslimin dimanapun berada : Taqoballahu Minna wa minkum, semoga Allah menerima semua amal ibadah kita di BUlan Romadhon dan 1 Syawal 1431 H sebagai momen awal bagi kita untuk memulai kehidupan yang baru, dengan semangat baru untuk selalu menjadi yang terbaik untuk menggapai keridhoan Allah SWT.


Anda sedang membaca Artikel tentang Makna Kehidupan ndan anda bisa menemukan Artikel Makna Kehidupan ini dengan URL http://laylawaty.blogspot.com/2010/09/makna-kehidupan.html, Anda boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste nya jika Artikel Makna Kehidupan ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, Namun jangan lupa untuk meletakkan Link Makna Kehidupan sebagai Sumbernya.

1 komentar:

  • Dwi says:
    10 September 2010 pukul 00.53

    sama2,, saya juga mengucapkan selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir bathin.

Posting Komentar