Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan "sesuatu" ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten.
Imunisasi  terhadap suatu 
penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi  pada penyakit 
itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain  diperlukan 
imunisasi lainnya. Intinya kalau memang imunisasi betul betul  
diperlukan, mengapa tidak memasukkan ribuan jenis virus tadi yg telah  
dilemahkan??
Dalam  logika Islam, mencegah penyakit adalah bukan dengan cara 
memasukkan  setiap varian virus baru yang dilemahkan, tapi dengan cara 
meningkatkan  kemampuan alami tubuh untuk membuat antibodi.
Intinya
  adalah kita harus memakan makanan yang halal & thayyib, kembali  
pada yang natural, jangan banyak memakan makanan 'sintetis'. Madu,  
kurma, dan segala macam herbal dengan proporsi yang cukup sebenarnya  
sangat memadai untuk mencegah penyakit. 
Perhatikan  sabda Rasulullah saw
 berikut : “ Sesungguhnya Allah swt telah  menurunkan penyakit dan 
menurunkan obat, serta menyediakan obat bagi  setiap penyakit, maka 
berobatlah, dan jangan berobat dengan sesuatu yang  haram. “ (HR Abu 
Daud)
Bandingkan  dengan pertanyaan 
sahabat ketika ia bertanya kepada Rosulullah saw  tentang obat yang 
berasal dari khomr, maka Rosulullah saw menjawab : “  Sesungguhnya ia ( 
khomr tersebut ) bukanlah obat, akan tetapi penyakit. “  ( HR Muslim )
Atsar  Ibnu Mas’ud ra, 
bahwasanya ia berkata : “ Sesungguhnya Allah tidaklah  menjadikan 
kesembuhan kamu di dalam sesuatu yang diharamkan.” ( Riwayat  Bukhari )
Fakta-fakta mengejutkan sekaligus mengerikan dalam sebagian besar vaksin anak yang harus Anda ketahui.
1. Beberapa vaksin mengandung racun seperti air raksa (merkuri), almunium dan formalin
2.
  Di tahun 1998, Pemerintah Perancis menghentikan program vaksinasi  
berbasis sekolah yang memberikan vaksin Hepatitis B kepada anak-anak  
usia sekolah karena kasus multiple-sklerosis telah dikaitkan dengan  
vaksin tersebut dan lebih dari 600 kasus imunitas dan persyarafan telah 
 dilaporkan.
3. Beberapa vaksin dibuat menggunakan bahan yang berasal dari jaringan manusia dari janin yang digugurkan.
4. Kebanyakan negara mewajibkan bahwa saat anak berusia 5 tahun, ia sudah harus menerima 33 dosis dari 10 vaksin.
5. Para dokter hanya melaporkan kurang dari 10 persen kejadian buruk yang berkaitan dengan vaksinasi dan/atau sesudah vaksinasi.
Selain itu salah satu isu keamanan yang sering diabaikan adalah bahan-bahan tambahan yang terdapat dalam vaksin sebagai berikut:
Alumunium
Logam
  ini ditambahkan ke dalam vaksin dalam bentuk gel atau garam sebagai  
pendorong terbentuknya antibodi. Alumunium telah dikenal sebagai  
penyebab kejang, penyakit alzheimer, kerusakan otak dan dimensia  
(pikun). Logam ini biasanya digunakan pada vaksin-vaksin DPT, DaPT dan  
Hepatitis B.
Benzetonium Khlorida
Benzetonium
  adalah bahan pengawet dan belum dievaluasi keamanannya untuk 
dikonsumsi  oleh manusia. Biasa digunakan sebagai campuran vaksin 
anthrax terutama  diberikan kepada para personil militer.
Etilen Glikol
Biasa digunakan sebagai bahan utama produk antibeku dan digunakan sebagai pengawet vaksin DaPT, polio, Hib dan Hepatitis B.
Formaldehid
Bahan
  kimia yang terkenal sebagai zat karsinogenik (penyebab kanker) yang  
biasanya digunakan dalam proses pengawetan mayat, fungisida/insektisida,
  bahan peledak dan pewarna kain.
Selain  beracun, menurut Sir 
Graham S. Wilson pengarang buku The Hazards of  Immunization formalin 
tidak mamadai sebagai pembunuh kuman sehingga  maksud penggunaannya 
sebagai penonaktif kuman dalam vaksin menjadi tidak  berfungsi dengan 
baik.
Akibatnya adalah kuman yang seharusnya dilemahkan dalam vaksin tersebut malah menguat dan menginfeksi penggunanya.
Gelatin
Bahan
  yang dikenal sebagai alergen (bahan pemicu alergi) ini banyak 
ditemukan  dalam vaksin cacar air atau MMR. Bagi kaum Muslim, gelatin 
menimbulkan  isu tambahan karena biasanya bahan dasarnya berasal dari 
babi.
Glutamat
Bahan
  yang digunakan dalam vaksin sebagai penstabil terhadap panas, cahaya  
dan kondisi lingkungan lainnya. Bahan ini banyak dikenal sebagai  
penyebab reaksi buruk kesehatan dan ditemukan pada vaksin varicella.
Neomisin
Antibiotik
  ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan kuman di dalam biakan vaksin.
  Neomisin menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang dan sering  
ditemukan dalam vaksin MMR dan polio.
Fenol
Bahan
  yang berbahan dasar tar batu bara yang biasanya digunakan dalam  
produksi bahan pewarna non makanan, pembasmi kuman, plastik, bahan  
pengawet dan germisida.
Pada  dosis tertentu, bahan ini 
sangat beracun dan lebih bersifat  membahayakan daripada merangsang 
sistem kekebalan tubuh sehingga menjadi  berlawanan dengan tujuan utama 
pembuatan vaksin. Fenol digunakan untuk  pembuatan beberapa vaksin 
termasuk vaksin tifoid.
Streptomisin
Antibiotik ini dikenal menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang dan biasa ditemukan dalam vaksin polio.
Timerosal/Merkuri
Bahan
  yang sangat beracun yang selama beberapa puluh tahun digunakan pada  
hampir seluruh vaksin yang ada di pasaran. Padahal timerosal/merkuri  
adalah salah satu bahan kimia yang bertanggung jawab atas tragedi  
Minamata di Jepang yang menyebabkan lahirnya bayi-bayi yang cacat fisik 
 dan mentalnya.
Berikut ini adalah beberapa kerusakan yang disebabkan keracunan merkuri:
1. Otak bayi masih mengalami perkembangan yang cepat dan merkuri bisa merusak sel otak secara menetap.
2.
  Sistem kekebalan tubuh bayi masih belum berkembang secara penuh  
sehingga bayi tidak mempunyai kemampuan melawan serangan benda asing  
(bakteri, virus dan racun lingkungan) secara benar.
3.
  Kemampuan tubuh bayi untuk membuang racun dari tubuhnya melalui hati  
belum berkembang sepenuhnya sehingga zat-zat berbahaya cenderung menetap
  di dalam tubuhnya seperti merkuri, formalin dan alumunium.
4.
  Penghambat darah-otak (selaput yang berada di antara darah yang 
beredar  di tubuh dengan otak yang berfungsi bahan-bahan berbahaya 
mencapai  otak) belum mampu menghalangi racun yang bisa merusak otak.
Gejala keracunan merkuri yang paling umum antara lain adalah:
1. Perubahan suasana hati dan kepribadian, termasuk mudah marah dan malu
2. Hilangnya sensasi dan masalah penglihatan serius
3. Ketulian dan kecenderungan kesulitan berkomunikasi karenanya
4. Kelemahan otot dan tidak adanya koordinasi tubuh yang baik
5. Hilangnya/lemahnya ingatan
6. Tremor/gemetaran
7. Belum lagi fakta-fakta tersembunyi dan sengaja ditutupi terkait vaksinasi yang berbahaya dengan MENINGKATNYA KASUS AUTISME
Ajaib, kasus autisme ternyata memiliki kemiripan dengan gejala-gejala keracunan merkuri yang banyak digunakan dalam vaksin.
Hal  yang menarik lainnya untuk 
kita di Indonesia yang sedang  gencar-gencarnya melakukan vaksinasi 
polio melalui mulut (oral/dimakan)  adalah fakta bahwa sejak tahun 2000 
Sentra Pengendalian Penyakit Amerika  Serikat justru sudah menghentikan 
vaksin oral dan digantikan dengan  suntikan.
Mengapa?  Karena vaksinasi polio
 oral terbukti menimbulkan sampai 10 kasus polio  per tahun dan dituding
 menyebabkan gangguan serius pada sistem  pencernaan terutama 
penyumbatan usus!
Lantas  mengapa 
informasi-informasi tersebut cenderung tidak pernah  terpublikasikan 
secara luas? Alasannya tentu saja sederhana sekali:  
.............................................UANG. Benar, Bisnis produksi dan penjualan vaksin bernilai milyaran dollar Amerika Serikat per tahun! 
Selain  itu banyak sekali 
bukti-bukti yang kemudian dibungkam yang menelusuri  bahwa ternyata 
penyakit-penyakit saat ini seperti HIV/AIDS, DBD (demam  berdarah), flu 
burung, dsb adalah konspirasi senjata biologi yang  sengaja dikembangkan
 yang kemudian dilepaskan ke komunitas sehingga  mendorong kebutuhan 
akan obat dan vaksin penyakit-penyakit tersebut. Hal  ini pernah 
dikemukakan oleh mantan menteri kesehatan RI
Lalu Bagaimana KONSEP IMUNISASI Yang Betul Betul Halal itu :
1.  Berikan asupan nutrisi atau 
zat gizi atau makanan tertentu yang  memaksimalkan pemeliharaan sistem 
imun (kekebalan tubuh manusia.)
2. Hindari asupan nutrisi atau zat gizi atau makanan tertentu yang menurunkan kerja sistem kekebalan tubuh manusia.
3. Tidak memberikan vaksinasi yang mengandung Toksin/Racun bahan berbahaya yang menjadi ancaman kesehatan manusia.
a. Kimiawi Sintetis
b. Logam Berat (Heavy Metal)
c. Hasil Metaboit parsial
d. Toksin Bakteri
e. Komponen dinding sel
4. Tidak memberikan vaksinasi dan obat-obatan yang mengandung bahan yang haram secara syari’at.
a. Alkohol dan turunannya, yang bersifat seperti alkohol, yaitu yang apabila dikonsumsi secara banyak akan memabukkan.
b. Tidak mengandung Darah, daging Babi, dan hewan yang ketika disembelih tidak menyebutkan nama Allah.
c. Tidak daging yang diharamkan menurut syari’at, contoh: Binatang Buas, Bertaring, bangkai dll.
d. Tidak dikembangbiakkan di dalam darah hewan apapun, daging babi, dan di dalam makhluk hidup yang diharamkan menurut syari’at.
5. Biasakan untuk mengkonsumsi menu makanan sehari-hari yang bersifat membangun sistem kekebalan tubuh manusia.
6. Biasakan untuk tidak mengkonsumsi menu makanan sehari-hari yang bersifat menurunkan sistem kekebalan tubuh manusia. 

 
 
 
 
 
makasih atas infonya