Adzan adalah media luar biasa untuk  mengumandangkan tauhid terhadap yang Maha Kuasa dan risalah (kenabian)  Nabi Muhammad saw. Adzan juga merupakan panggilan shalat kepada umat  Islam, yang terus bergema di seluruh dunia lima kali setiap hari.
Betapa mengagumkan suara adzan itu, dan bagi umat Islam di seluruh dunia, adzan merupakan sebuah fakta yang telah mapan. Indonesia misalnya, sebagai sebuah negara terdiri dari ribuan pulau dan dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
1 . Kalimat Penyeru Yang Mengandung "Kekuatan Supranatural"
Ketika  azan berkumandang, kaum yang bukan sekedar muslim, tetapi juga beriman,  bergegas meninggalkan seluruh aktivitas duniawi dan bersegera menuju  masjid untuk menunaikan salat  berjamaah. Simpul-simpul kesadaran psiko-religius dalam otak mereka  mendadak bergetar hebat, terhubung secara simultan, dan dengan totalitas  kesadaran seorang hamba (abdi) mereka bersimpuh, luruh dalam kesyahduan  ibadah shalat berjamaah.
2. Asal Mula Yang Menakjubkan:
Pada  jaman dulu, Rasulullah Saw. kebingungan untuk menyampaikan saat waktu  shalat tiba kepada seluruh umatnya. Maka dicarilah berbagai cara. Ada  yang mengusulkan untuk mengibarkan bendera pas waktu shalat itu tiba,  ada yang usul untuk menyalakan api di atas bukit, meniup terompet, dan  bahkan membunyikan lonceng. Tetapi semuanya dianggap kurang pas dan  kurang cocok.
Adalah  Abdullah bin Zaid yang bermimpi bertemu dengan seseorang yang  memberitahunya untuk mengumandangkan adzan dengan menyerukan lafaz-lafaz  adzan yang sudah kita ketahui sekarang. Mimpi itu disampaikan Abdullah  bin Zaid kepada Rasulullah Saw. Umar bin Khathab yang sedang berada di  rumah mendengar suara itu. Ia langsung keluar sambil menarik jubahnya  dan berkata: ”Demi Tuhan Yang mengutusmu dengan Hak, ya Rasulullah, aku  benar-benar melihat seperti yang ia lihat (di dalam mimpi). Lalu  Rasulullah bersabda: ”Segala puji bagimu.”
yang kemudian Rasulullah menyetujuinya untuk menggunakan lafaz-lafaz adzan itu untuk menyerukan panggilan shalat.
3. Adzan Senantiasa Ada Saat Peristiwa2 Penting:
Adzan  Digunakan islam untuk memanggil Umat untuk Melaksanakan shalat. Selain  itu adzan juga dikumandangkan disaat-saat Penting. Ketika lahirnya  seorang Bayi, ketika Peristiwa besar .
Peristiwa besar yang dimaksud adalah
-  Fathu Makah : Pembebasan Mekkah merupakan peristiwa yang terjadi pada  tahun 630 tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H, dimana Muhammad beserta  10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah, dan kemudian  menguasai Mekkah secara keseluruhan, sekaligus menghancurkan berhala  yang ditempatkan di dalam dan sekitar Ka'bah. Lalu Bilal Mengumandangkan Adzan Diatas Ka'bah
- Perebutan kekuasaan Konstatinopel : Konstantinopel jatuh ke tangan pasukan Ottoman, mengakhiri Kekaisaran Romawi Timur. lalu beberapa perajurit ottoman masuk kedalam Ramapsan terbesar Mereka Sofia..lalu mengumandangkan adzan disana sebagai tanda kemenagan meraka.
4. Adzan Sudah Miliyaran kali Dikumandangkan:
Sejak  pertama dikumandangkan sampai saat ini mungkin sudah sekitar 1500  tahunan lebih adzan dikumandangkan. Anggaplah setahun 356 hari . berarti  1500 tahun X 356 hari= 534000 dan kalikan kembali dengan jumlah umat  islam yang terus bertambah tiap tahunnya. Kita anggap umat islam saat  ini sekitar 2 miliyar orang dengan persentase 2 milyar umat dengan 2  juta muadzin saja. Hasilnya =
534.000 x 2.000.000 = 1.068.000.000.000 dikalikan 5 = 5.340.000.000.000
5. Adzan Ternyata Tidak Pernah Berhenti Berkumandang
Proses itu terus berlangsung dan bergerak ke arah barat kepulauan Indonesia. Perbedaan waktu antara timur dan barat pulau-pulau di Indonesia adalah satu jam. Oleh karena itu, satu jam setelah adzan selesai di Sulawesi, maka adzan segera bergema di Jakarta, disusul pula sumatra. Dan adzan belum berakhir di Indonesia, maka ia sudah dimulai di Malaysia. Burma adalah di baris berikutnya, dan dalam waktu beberapa jam dari Jakarta,  maka adzan mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. Dan begitu adzan  berakhir di Bangladesh, maka ia ia telah dikumandangkan di barat India,  dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian terus menuju Bombay dan seluruh  kawasan India.
Srinagar dan Sialkot (sebuah kota di Pakistan  utara) memiliki waktu adzan yang sama. Perbedaan waktu antara Sialkot,  Kota, Karachi dan Gowadar (kota di Baluchistan, sebuah provinsi di Pakistan) adalah empat puluh menit, dan dalam waktu ini, (Dawn) adzan Fajar telah terdengar di Pakistan.  Sebelum berakhir di sana, ia telah dimulai di Afghanistan dan Muscat.  Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah satu jam. Adzan kembali  terdengar selama satu jam di wilayah Hijaz al-Muqaddas (Makkah dan  Madinah), Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Irak.
Perbedaan waktu antara Bagdad dan Iskandariyah di Mesir adalah satu jam. Adzan terus bergema di Siria,  Mesir, Somalia dan Sudan selama jam tersebut. Iskandariyah dan Istanbul  terletak di bujur geografis yang sama. Perbedaan waktu antara timur dan  barat Turki adalah satu setengah jam, dan pada saat ini seruan shalat  dikumandangkan.
Iskandariyah  dan Tripoli (ibukota Libya) terletak di lokasi waktu yang sama. Proses  panggilan Adzan sehingga terus berlangsung melalui seluruh kawasan  Afrika. Oleh karena itu, kumandang keesaan Allah dan kenabian Muhammad  saw yang dimulai dari bagian timur pulau Indonesia itu tiba di pantai timur Samudera Atlantik setelah sembilan setengah jam.
Sebelum Adzan mencapai pantai Atlantik, kumandang adzan Zhuhur telah dimulai di kawasan timur Indonesia, dan sebelum mencapai Dacca, adzan Ashar telah dimulai. Dan begitu adzan mencapai Jakarta  setelah kira-kira satu setengah jam kemudian, maka waktu Maghrib  menyusul. Dan tidak lama setelah waktu Maghrib mencapai Sumatera, maka  waktu adzan Isya telah dimulai di Sulawesi! Bila Muadzin di Indonesia mengumandangkan adzan Fajar, maka muadzin di Afrika mengumandangkan adzan untuk Isya.
Maa syaa Allah Laa quwwata Illa Billaah
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar